Pada masa pra-kemerdekaan hingga pasca-kemerdekaan, banyak poster-poster propaganda yang bertebaran di kota-kota besar di Indonesia. Salah satunya adalah poster “Awas Mata-Mata Moesoeh” yang didesain oleh Takeshi Kono pada tahun 1942. Awas Mata-Mata Moesoeh merupakan salah satu poster iconic yang dibuat jepang pada masa kolonial Jepang, dengan ikon mata biru yang khas, sebagai sebuah peringatan dari pemerintah kolonial Jepang agar rakyat Indonesia berhati-hati karena bisa saja ada mata-mata musuh eropa di antara mereka.
Poster yang tidak kalah ikoniknya adalah poster “Boeng Ajo Boeng”. Ide visual dari poster ini merupakan ide dari Bung Karno. Ia meminta salah seorang pelukis ternama pada zamannya—Affandi—untuk membuat ilustrasi rakyat Indonesia yang sedang melepas rantai di tangannya sebagai simbol kemerdekaan dari penindasan. Model dari posternya adalah Dullah, yang juga merupakan kawan Affandi. Pada saat mereka kebingungan terkait pesan atau tulisan apa yang harus dimuat ke dalam poster, maka datanglah Chairil Anwar yang menyeru dengan ringan “Boeng Ajo Boeng”. Maka jadilah poster propaganda Indonesia paling fenomenal dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Poster ini diperbanyak oleh para pelukis-pelukis siang dan malam untuk menyebarkannya ke daerah-daerah.