Kerajaan Pajajaran sudah tidak bisa lagi menunda keruntuhannya. Raja-raja Pajajaran setelah Prabu Surawisesa mengabadikan nama mereka sebagai contoh pemimpin yang kurang bijaksana. Dalam Naskah Carita Parahyangan, raja-raja terakhir Kerajaan Pajajaran menjadi salah satu penyebab mundurnya Kerajaan Pajajaran. Pengaruh Banten-Cirebon di wilayah Pajajaran semakin kuat, rakyat mulai kehilangan rasa percaya kepada raja-raja Pajajaran karena sebagian dari mereka lalim dan tiran.
Kemunduran ini mencapai puncaknya pada masa kepemimpinan Prabu Raga Mulya, raja terakhir Kerajaan Pajajaran yang harus menanggung semua kesalahan para pendahulunya. Hingga akhirnya Kota Pakuan harus menerima akibat dari penyerangan Banten yang bertubi-tubi. Api yang dahsyat meletup-letup membumi-hanguskan kota ini selama beberapa malam. Namun, Prabu Raga Mulya sudah mengungsikan keluarga keraton dan rakyatnya ke selatan. Inilah babak akhir kerajaan mahsyur di Tatar Sunda—yang kemegahannya lenyap tanpa sisa di bawah amukan api yang berkobar.