Nafas pluralisme dan keberagaman seperti tidak bisa dipisakan dari Kota Bogor. Setelah 32 tahun etnis Tionghoa dilarang merayakan tahun baru imlek, pada masa kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur mereka kembali merayakan tahun baru Imlek sebagai simbol keberagaman di Kota Bogor. Perayaan ini dinikmati bukan hanya oleh masyarakat Tionghoa saja, tapi juga oleh masyarakat Kota Bogor secara umum.